Rabu, 13 Oktober 2010

FOREX :: Surplus Perdagangan Jepang Anjlok ::..

Surplus Perdagangan Jepang Anjlok28 September 2010
TOKYO - Surplus perdagangan Jepang bulan Agustus anjlok 37,5 persen (year on year/yoy).Lonjakan impor minyak mentah dan gas alam cair (liquified natural gas/ LNG) menjadi penyebab utama penurunan surplus.
“Surplus sebesar 103,2 miliar yen (USD1,22 miliar) pada bulan Agustus, turun pertama kali dalam 15 bulan terakhir secara yoy,”kata Kementerian Keuangan Jepang kemarin.
Data dari Pemerintah Jepang itu jauh di bawah ekspektasi pasar yang sebelumnya meramalkan surplus perdagangan 200 miliar yen.Pemerintah Jepang menjelaskan, ekspor naik 15 persen menjadi 5,22 triliun yen yoy, sementara impor meningkat 17,9 persen menjadi 5,12 triliun yen yoy.
Peningkatan impor minyak mentah, LNG, dan bijih besi menekan surplus perdagangan meski ekspor naik. Penguatan ekspor terjadi karena kuatnya permintaan produk automotif dan baja di pasar internasional. Eksportir Jepang terus mengamati penguatan nilai tukar yen terhadap dolar AS.
Sebab, penguatan yen telah mengurangi keuntungan luar negeri. Pelemahan ekspor bulan Agustus merupakan penurunan selama enam bulan berturut-turut.Ini merupakan sinyal bahwa penguatan yen dan turunnya permintaan luar negeri bisa berdampak negatif kepada ekonomi Jepang. Bank Sentral Jepang (BOJ) dipaksa untuk mengeluarkan kebijakan moneter longgar tambahan.
Pemerintah Jepang juga memperingatkan bahwa pelemahan di China,tujuan ekspor utama Negeri Sakura, telah berdampak kepada perdagangan bilateral. Ini berpotensi menghambat pertumbuhan Jepang secara keseluruhan. Kenaikan ekspor sebesar 15,8 persen pada Agustus jauh dibawah ramalan ekonom yang sebelumnya memprediksi kenaikan 19 persen.
Berdasarkan data Menteri Keuangan Jepang, puncak pertumbuhan ekspor terjadi pada Februari 2010 sebesar 45,3 persen.Penurunan inilah yang membuat para ekonom memproyeksikan pemulihan ekonomi Jepang akan kehilangan momentum.
“Kita masih menghadapi risiko resesi kedua (double-dip recession),” ujar Kepala Nomura Securities Takahide Kiuchi. “Ada potensi bahwa data ekspor dan produksi akan tetap lemah pada periode Juli- September.Produk domestik bruto (PDB) bisa turun pada periode Oktober-Desember,”imbuh dia.
Dibandingkan tahun lalu (yoy), ekspor naik 8,8 persen, tapi lebih rendah 25,9 persen dibandingkan bulan Juli. Pemicunya, terjadi penurunan pengapalan automotif ke pasar Amerika Serikat (AS). Ekspor ke Asia, tercatat lebih dari 50 persen ekspor Jepang, naik 18,6 persen yoy tapi turun 23,8 persen dibandingkan Juli.
Pengapalan ke China melonjak 18,5 persen di Agustus dibandingkan periode yang sama 2009. Kenaikan ini lebih rendah dibandingkan yang terjadi pada Juli yang meningkat 22,7 persen yoy.

0 Comments:

Post a Comment